SULUHNTB.COM – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, memimpin rapat koordinasi virtual bersama seluruh bupati dan wali kota se-NTB pada Minggu (31/8).
Pertemuan ini dilakukan sebagai langkah strategis menjaga stabilitas serta keamanan masyarakat usai insiden yang terjadi di Kantor DPRD Provinsi NTB.
Dalam arahannya, Miq Iqbal menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi bersama Forkopimda, TNI, Polri, dan pemerintah kabupaten/kota telah bersepakat memperketat pengamanan di perkantoran pemerintahan maupun fasilitas publik.
“TNI akan berada di garis depan dalam upaya pengamanan, sementara Polri akan berada di lapis berikutnya untuk mendukung dan menjaga situasi tetap kondusif,” jelasnya.
Ia juga menginstruksikan agar pengawasan di tingkat wilayah diperkuat mulai dari RT/RW, desa, kelurahan, kecamatan hingga pemerintah daerah.
Menurutnya, penting untuk memastikan akses keluar masuk lingkungan benar-benar terpantau dengan baik dan hanya diperuntukkan bagi warga yang jelas identitasnya.
“Kita perlu mengantisipasi masuknya pihak-pihak luar yang berpotensi mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Gubernur menyoroti keterlibatan pelajar dalam aksi anarkis. Ia menekankan agar kepala sekolah di seluruh NTB menata kembali jadwal belajar siswa agar mereka tetap berada di lingkungan sekolah.
“Kita tidak ingin anak-anak SMA dan SMK terjerumus menjadi korban provokasi. Perjuangan sejati adalah perjuangan dengan ilmu, karya, dan cinta damai,” pesannya.
Di penghujung rapat, Miq Iqbal mengajak seluruh masyarakat tetap tenang, waspada, dan tidak mudah terprovokasi.
“Menjaga keamanan bukan hanya tugas aparat, tapi tugas kita bersama. Menjaga kedamaian bukan hanya kewajiban pemerintah, tapi tanggung jawab seluruh masyarakat NTB. Mari kita jaga NTB sebagai daerah yang damai, beradab, dan penuh semangat kebersamaan,” pungkasnya. ***
Penulis : SN-03
Editor : SuluhNTB Editor