SULUHNTB.COM – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan asesmen terhadap sejumlah sekolah yang terdampak banjir akibat cuaca ekstrem dalam sepekan terakhir.
“Asesmen ini menjadi acuan bagi kami untuk menentukan langkah-langkah penanganan serta mencegah agar sekolah-sekolah tersebut tidak terdampak banjir di masa mendatang,” ujar Kepala Disdik Kota Mataram, Yusuf, melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Syarafudin, di Mataram, Rabu (12/2).
Cuaca ekstrem menyebabkan lima sekolah di kawasan Jalan Lingkar Selatan dan Ampenan terendam banjir, yakni:
SMP Negeri 17 Mataram
SMP Negeri 19 Mataram
SMP Negeri 21 Mataram
SD Negeri 3 Ampenan
SD Negeri 45 Ampenan
Akibatnya, pada Selasa (11/2), seluruh sekolah tersebut disarankan untuk menerapkan pembelajaran daring guna menghindari risiko yang tidak diinginkan.
“Namun, pagi ini Alhamdulillah, siswa sudah kembali belajar di sekolah karena air telah surut,” ungkap Syarafudin.
Hasil asesmen menunjukkan bahwa SMPN 17 Mataram, yang berada di Jalan Lingkar Selatan dekat Asrama Haji, tidak mengalami banjir di dalam sekolah. Namun, tingginya genangan air di jalan raya sempat menghambat akses siswa ke sekolah.
Hal serupa terjadi di SMPN 21 Mataram, di mana luapan air sungai menyebabkan banjir di jalan sekitar sekolah sehingga siswa kesulitan masuk.
Sementara itu, SDN 45 Ampenan mengalami banjir karena saluran drainase yang tidak mampu menampung debit air, sehingga air meluap ke jalan.
SDN 3 Ampenan terdampak akibat posisi sekolah yang berada di dekat kali. Air masuk ke halaman sekolah melalui tembok bagian belakang yang lebih rendah dibandingkan pagar depan.
“Untuk SDN 3 Ampenan, intervensi yang akan kami lakukan adalah peninggian pagar belakang agar sejajar dengan pagar depan, sehingga luapan air tidak masuk ke halaman sekolah,” jelasnya.
Untuk penanganan di sekolah lain yang terdampak, terutama yang berkaitan dengan kondisi drainase dan jalan utama, Disdik Mataram akan berkoordinasi dengan dinas terkait.
“Dinas PUPR juga sudah turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi drainase,” tambahnya.
Disdik berharap langkah-langkah ini dapat mencegah banjir di sekolah-sekolah pada masa mendatang. Ia mencontohkan SDN 6 Cakranegara dan SDN 23 Ampenan, yang sebelumnya kerap terdampak banjir karena posisi bangunan lebih rendah dari jalan. Setelah dilakukan intervensi, kedua sekolah tersebut kini tidak lagi mengalami banjir.***