SULUHNTB.COM – Mimbar Bebas yang di gelar tepat 100 hari Pemerintahan Gubernur NTB H Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur Hj Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) yang di inisiasi Pojok NTB dan Mi6, berlangsung penuh warna.
Ajang yang berlangsung di Tuwa Kawa Coffee Roastery pada Minggu malam (01/06/2025) tersebut menjadi panggung suara hati publik, termasuk pandangan KNPI NTB terhadap kepemimpinan Iqbal Dinda.
Ada harapan, ada sorotan, dan ada pula kekhawatiran. Semua disampaikan dengan semangat demokrasi, demi perbaikan NTB di masa depan.
“Saya berharap kritik 100 hari Iqbal Dinda ini dalam kerangka yang konstruktif dan bukan di luar jalur,” kata Hendra Kusuma, Ketua Panitia, saat di daulat membuka Mimbar Bebas.
Raport Merah dari KNPI NTB
Menilai gerak kerja Iqbal Dinda sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB di masa 100 hari pertamanya, Ketua DPD KNPI NTB Taupik Hidayat memberi pendapat tajam.
Taupik menilai, belum ada hasil kerja konkret dari Iqbal Dinda dalam 100 hari pertama keduanya bekerja memimpin NTB.
“Terlalu banyak bicara akan-akan dan akan,” tandasnya.
Taupik kemudian menyebutkan sejumlah janji-janji Iqbal Dinda yang menurutnya tidak berpijak pada kondisi kontekstual.
Aktivis muda ini juga menyoroti sifat dan watak Gubernur NTB yang di rasa seperti tidak terbiasa merespon. Ia mengaku banyak menerima keluhan dari sejumlah Organisasi Kepemudaan.
“Kita bersurat resmi, dua bulan belum tentu di jawab, tidak ada konfirmasi. Ini kan jauh berbeda dari gubernur-gubernur sebelumnya,” keluhnya.
Lebih jauh dia membandingkan kinerja Gubernur Iqbal dengan sejumlah gubernur lain di Indonesia. Menurutnya, gubernur di daerah lain banyak yang telah menunjukkan adanya keberpihakan dan akselerasi pembangunan.
“NTB ini ekonominya minus 1,47 persen, tapi Iqal Dinda sampai 100 hari ini masih dalam kerja akan akan dan akan .. sampai 22 akan yang bisa kami catat, belum yang tidak tercatat. Jika menggunakan raport, maka 100 hari Iqbal Dinda ini raportnya merah,” kritik Taupik.
KNPI NTB berharap Iqbal Dinda akan lebih banyak lagi mendengar suara publik, agar tidak terkesan NTB ini tidak auto pilot kepemimpinan.***
Penulis : SN-04
Editor : SuluhNTB Editor