APBD Perubahan 2024, Asisten III: Harapan Kelancaran Sesuai Aspirasi Bersama Legislatif

Mataram – DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali mengadakan Rapat Paripurna dengan agenda Penjelasan Pj. Gubernur terkait Nota Keuangan dan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024. Acara ini dihadiri oleh jajaran Kepala OPD atau perwakilan mereka, termasuk Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi NTB, H. Wirawan, S.Si., M.T., yang hadir mewakili Pj. Gubernur NTB. Rapat berlangsung dalam suasana khidmat dan dipimpin oleh Ketua DPRD Provinsi NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH., MH., pada tanggal 23 Agustus 2024.

Dalam penjelasannya, Asisten III menyampaikan beberapa poin penting, termasuk rencana Pendapatan Daerah pada APBD Perubahan tahun 2024 yang mencapai lebih dari 6,72 triliun rupiah. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 8,79 persen atau sekitar 543 miliar rupiah dibandingkan dengan APBD Murni tahun 2024 yang dianggarkan sebesar 6,18 triliun rupiah. Peningkatan ini terutama berasal dari Pendapatan Asli Daerah yang diproyeksikan mencapai lebih dari 3,30 triliun rupiah, naik sebesar 6,51 persen atau sekitar 201 miliar rupiah dari APBD Murni tahun 2024.

Pendapatan Transfer juga mengalami peningkatan, dengan rencana mencapai lebih dari 3,42 triliun rupiah pada APBD Perubahan tahun 2024, naik sebesar 11,10 persen atau sekitar 341 miliar rupiah dibandingkan dengan APBD Murni 2024. Namun, Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah pada APBD Perubahan 2024 dianggarkan nihil. Untuk pos belanja daerah, APBD Perubahan 2024 direncanakan sebesar lebih dari 6,76 triliun rupiah, meningkat sebesar 10,76 persen atau sekitar 657 miliar rupiah dari APBD Murni tahun 2024.

Dalam penjelasannya, Asisten III juga mengungkapkan bahwa terjadi defisit sebesar lebih dari 41,17 miliar rupiah, yang akan ditutupi melalui komponen pembiayaan. Pembiayaan netto diambil dari penerimaan pembiayaan sebesar lebih dari 213 miliar rupiah, yang bersumber dari Silpa dan pinjaman daerah, dikurangi dengan pengeluaran pembiayaan untuk pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo sebesar lebih dari 172 miliar rupiah. Jumlah pembiayaan netto ini digunakan untuk menutup defisit anggaran sebesar lebih dari 41,17 miliar rupiah.

Asisten Administrasi Setda NTB menutup sambutannya dengan harapan agar kerjasama antara eksekutif dan legislatif yang telah terjalin dengan baik dapat terus ditingkatkan. Beliau juga berharap pembahasan APBD Perubahan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan harapan bersama. (rga/dyd/kominfotikntb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *