SULUHNTB.COM – Menjelang satu hari pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tak hanya bersiap sebagai tuan rumah, tetapi juga mengukir jejak penting dalam sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pada Rabu, 24 Juli 2025, Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal menerima kunjungan kehormatan Ketua Umum DPP Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) sekaligus mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Prof. Dr. Sapta Nirwandar, di pendopo gubernur.
Pertemuan tersebut menjadi ruang dialog strategis, tepat sehari sebelum ribuan peserta dari seluruh Indonesia berkumpul dalam perhelatan Fornas VIII yang digelar mulai 26 Juli hingga 1 Agustus 2025.
Menyatukan Visi untuk Pariwisata Berkualitas
Di tengah atmosfer kehangatan dan optimisme, Gubernur Iqbal dan Prof. Sapta membicarakan arah pembangunan pariwisata NTB.
Gubernur memaparkan bahwa NTB menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mengembangkan sektor pariwisata secara berkelanjutan dan inklusif.
“Kami menargetkan peningkatan jumlah event nasional dan internasional, khususnya yang berbasis MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Selain itu, kita juga sedang berupaya membuka lebih banyak jalur penerbangan langsung dari berbagai kota besar ke NTB,” papar Gubernur Iqbal.
Langkah-langkah tersebut diyakini dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan, membuka lapangan kerja, dan menumbuhkan sektor ekonomi kreatif berbasis lokal.
Apresiasi dari Tokoh Nasional Pariwisata
Menanggapi pemaparan tersebut, Prof. Sapta Nirwandar menyatakan dukungannya.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Gubernur Iqbal bukan hanya responsif terhadap tantangan zaman, tetapi juga memberikan arah dan harapan nyata untuk NTB menjadi destinasi wisata unggulan Indonesia.
“Pak Gubernur ini tangkas, inklusif, dan visioner. Dalam diplomasi maupun tata kelola pemerintahan, beliau sangat memahami bagaimana menjadikan NTB sebagai subjek pembangunan, bukan hanya objek,” ujar Prof. Sapta dengan penuh keyakinan.
Ia juga menilai bahwa Fornas bukan hanya peristiwa olahraga biasa, melainkan medium penting untuk menjembatani budaya, memperkuat persaudaraan antar daerah, serta menggeliatkan ekonomi rakyat melalui UMKM, pariwisata, dan budaya lokal.
Fornas: Jembatan Budaya dan Ekonomi Rakyat
Di tengah berbagai narasi positif, Fornas VIII digambarkan oleh Prof. Sapta sebagai “wahana multidimensi”—bukan hanya menghadirkan kompetisi olahraga kreasi budaya, tetapi juga menghidupkan kembali ekosistem sosial dan ekonomi lokal.
“Ini ajang besar, bukan sekadar olahraga. Tapi jembatan budaya, ruang pertemuan komunitas, dan lokomotif ekonomi rakyat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Sapta menekankan bahwa kesuksesan pariwisata nasional tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan erat dari daerah.
NTB, menurutnya, telah menunjukkan bahwa kolaborasi pusat dan daerah adalah syarat mutlak untuk melahirkan pariwisata yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
FOKBI: Lebih dari Sekadar Organisasi Olahraga
FOKBI, di bawah kepemimpinan Prof. Sapta, telah mengukuhkan dirinya sebagai mitra strategis dalam pembangunan karakter bangsa melalui budaya, kreativitas, dan pariwisata.
Organisasi ini aktif mendukung berbagai kegiatan yang mempertemukan masyarakat dari berbagai latar belakang melalui jalur olahraga rekreasi dan seni budaya.
“Kami berkomitmen penuh untuk memastikan **Fornas VIII sukses secara teknis maupun substansi. Ini bukan hanya tentang lomba, tetapi tentang bagaimana kita mengintegrasikan olahraga, budaya, dan ekonomi ke dalam satu ruang gerak pembangunan,” terang Prof. Sapta.
NTB, Daerah yang Siap Memimpin Perubahan
Dalam konteks yang lebih luas, pertemuan antara Gubernur NTB dan Ketua Umum FOKBI ini menunjukkan bagaimana daerah dengan visi yang jelas mampu menjadi motor perubahan nasional. Di tengah keterbatasan fiskal, NTB mampu menyelenggarakan event berskala besar tanpa mengesampingkan pembangunan prioritas.
Gubernur Iqbal bahkan telah mengalokasikan hampir 48,34% APBD 2025 untuk program pembangunan pro rakyat—dan Fornas, dengan segala dampak ekonominya, adalah bagian dari strategi kreatif untuk mempercepat perputaran ekonomi lokal. ***
Penulis : SN-02
Editor : SuluhNTB Editor