SULUHNTB.COM — Menjelang pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII 2025, geliat ekonomi lokal mulai terasa di berbagai lini.
Salah satu sektor yang paling merasakan dampaknya adalah bisnis transportasi di Kota Mataram, yang kini mengalami lonjakan permintaan drastis.
Dengan jumlah peserta dan ofisial yang mencapai lebih dari 18.000 orang dari 38 provinsi, ditambah keluarga, relawan, dan wisatawan yang turut hadir, kebutuhan akan kendaraan selama acara ini melonjak tajam.
Banyak pelaku usaha transportasi lokal yang mengaku kehabisan unit kendaraan untuk disewakan.
Akbar Habibie, pemilik usaha rental mobil yang telah lama beroperasi di Mataram, membenarkan fenomena ini.
Ia menyebutkan bahwa seluruh armada miliknya telah dipesan habis. Bahkan, permintaan yang masuk sudah melampaui kapasitas yang bisa ia sediakan.
“Iya, dampaknya sangat luar biasa. Unit saya jalan semua. Bahkan kesulitan mencari unit. Tidak bisa mengcover semua permintaan,” katanya di Mataram, Senin, 21 Juli 2025.
Menurutnya, event berskala nasional seperti FORNAS memberikan efek domino positif bagi perekonomian daerah, terutama dalam sektor pariwisata.
Ia menilai strategi Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dalam mendorong penyelenggaraan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) sangat tepat sasaran dan memberi dampak nyata.
Akbar berharap, ke depan NTB bisa terus menjadi tuan rumah bagi agenda-agenda besar lainnya agar denyut ekonomi lokal semakin kuat dan berkelanjutan.
Senada dengan itu, Reza, pengelola Pingin Trip Lombok, juga merasakan hal yang sama. Ia menyebutkan bahwa sejumlah unit mobil dari perusahaannya sudah dibooking jauh hari oleh para peserta FORNAS dan rombongan mereka.
“Cukup berdampak pada kami. Sekitar 15–20 unit telah dibooking selama pegelaran FORNAS bulan ini,” ujarnya.
Ledakan permintaan tak hanya dirasakan oleh penyedia sewa mobil konvensional. Menurut data resmi dari Dinas Kominfotik NTB, lonjakan serupa juga terjadi pada layanan ojek online, shuttle bus, hingga transportasi laut seperti fast boat ke kawasan wisata unggulan seperti Gili Trawangan.
Yusron Hadi, Kepala Dinas Kominfotik NTB, menyebut peningkatan permintaan transportasi pada masa FORNAS kali ini mencapai angka 200 persen.
“Layanan sewa mobil, ojek online, shuttle bus, hingga fast boat mencatat lonjakan permintaan hingga 200%,” katanya.
Lebih lanjut, Yusron menjelaskan bahwa target pemerintah provinsi adalah menciptakan perputaran uang sebesar Rp100 hingga Rp130 miliar selama gelaran ini. Tak hanya dari transportasi, tetapi juga dari sektor akomodasi, kuliner, UMKM, dan pariwisata.
Ia menegaskan bahwa FORNAS adalah ajang dengan dampak ganda: selain sebagai festival olahraga, juga sebagai momentum peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“FORNAS bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga mesin penggerak ekonomi rakyat. Ini efek ganda yang nyata. Kami mengajak masyarakat NTB memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin,” tegas Yusron.
FORNAS VIII 2025 sendiri adalah agenda nasional dua tahunan yang mempertemukan ribuan atlet dari berbagai komunitas olahraga rekreasi. Tahun ini, NTB mengusung tema “Kalah Menang, Semua Senang”, dan akan mempertandingkan lebih dari 70 cabang olahraga masyarakat (Inorga).
Dengan ribuan tamu dari berbagai daerah datang silih berganti, dan denyut ekonomi yang menguat, masyarakat NTB kini bersiap untuk menjadi tuan rumah yang bukan hanya ramah, tapi juga siap memanen berkah dari semangat gotong royong lewat olahraga. (***)
Penulis : SN-04
Editor : SuluhNTB Editor
Sumber Berita: Siaran pers Diskominfotik NTB